Dia, memang hanya dia
Ku selalu memikirnya, tak pernah
ada habisnya
Benar dia,
benar hanya dia
Ku selalu
menginginkannya, belaian dari tangannya
Mungkin hanya
dia, harta yang paling terindah
Di perjalanan
hidupku, sejak derap denyut nadiku
Mungkin hanya
dia, indahnya sangat berbeda
Ku haus
merindukannya
Ku ingin kau
tau isi hatiku
Tak ada yang
lain hanya kamu
Tak pernah
ada, tak kan pernah ada
Kau yang
selalu larut dalam darahku
Tak ada yang lain hanya kamu
Tak pernah ada, tak kan pernah
ada...
M
|
“..Ku tatap dua bola matamu, tersirat apa yang kan
terjadi..”